Hmm...aq berfikir2 sndiri ttg keanehan Soni sekarang.
"eh, ko kenapa?"tanya ku asal.
"gak da apa apa. Emg knapa?"
"tngan kau yg 1nya lg napa dibelakang aja?"
Soni agk gelagapan dan makin menyembunyikan sesuatu yg d'tangan kanan nya. Tp, makin kelihatan dia bwa apa td.
"yaudah kalo gk mw blg..."ujarku pura2 cuek.
"ehm, May." kata Soni.
"apo?"
"ko jgn marah ya."
"marah napa?"
"tp janji jgn marah"
"ah gak jelas kau"
"aku...."Soni tiba2 brenti brjalan dan gk mlanjutkan kata2nya.
"ko knapa? Jadi bingung saya,"kataku heran.
"sebelumnya aku minta maaf." katanya smbil tertunduk.
"minta maaf napa?"tnyaku bingung.
"ehmm....ini untukmu. Sem0ga cinta kita abadi!"jawabnya secara tiba2 smbil mengacungkan seikat bunga edelweiss di dpan muka ku.
Aku kaget, namun belum habis rasa kagetku, Soni melanjutkan.
"dan aku minta maaf karena tlah bnyak boh0ng ma kamu. Sebenarnya org yg sering sms kamu, adalah AKU. Aku adalah Putra,"
Semuanya hening, aku memperhatikan wajah polos Soni. Di dahinya mulai muncul bulir2 air. Gak nyangka di t4 sesejuk ini Soni bisa keringetan. Eh, tapi...nyut nyut nyut kpala ku jd puyeng. Napa Putra adalah Sony? Napa Sony nyamar jd Putra dan pura2 jd pcar imajinasiku? Jadi, stelah semua ini hnya pura2 apakah prhatian dan kasih sayang Putra juga pura2? Batinku berkecamuk.
"May...."panggil Soni pelan.
"gak usah ng0mong,"rajuk ku. Perlahan Soni mulai menurunkan tangannya yg brisi bunga edelweiss.
Beneran deh, q pngen nangis. Q cm gk mau perasaan ku di permainkan kayak gni. Perlahan2 air mata mluncur dr pipiku (halah hiperbola).
"May, aku gak brmaksud..."
"udah ku blg jgn ngomong!"bentak ku. "napa sih harus bohong. Aku gk suka di bohongi. Jika kau adalah Putra, brarti kau juga pura2 syg n pRhatian kan ama ku.! Semuanya itu berarti palsu. Putra tu gak ada dan syg nya jg gak ada!"
"May....karena itu aku pengen ngaku..." soni meraih tanganku.
"ngaku apa lagi?"
"ngaku kalo aku bnar2 sayang ama mu. Aku rela jd Putra agar dpt perhatian dr mu, karena aku tau kamu gk suka sama ku. Aku tau kamu gk suka sma sikap sotoy ku. Tp apakah kamu tau bhwa aku brsikap kek gtu cuma ingin dkat dgn hatimu. Jadi, aku pikir satu2nya cara untk mendkati hatimu adalah berpura2 jd Putra.."jelasnya pnjang lebar dgn wajah yg dalam.
Aku menatap matanya. Ada harapan yg dlm ku lht dsna.
"coba kamu rasakan...."soni mengangkat tlapak tngan ku ke arah dada kirinya."jantungku slalu brdebar keras saat didekatmu."
deg deg deg...dtak jantungnya memang lebih cpat.
"aku sayang kamu, Maysarah,"katanya lembut sambil menghpus aer mataku.
"tp, ini gak bohongan kan?"
"bunga ini untk mu, sbgai tanda bhwa aku serius." Soni menyodorkan bunga edelweis itu lagi.
Perlahan aku menerimanya kdalam genggaman ku.
"jadi udah resmi nih?" tnya Soni dgn snyum aneh.
"resmi apanya?"
"jadian nya...hehe"
"hmm...yaudah. Makasi deh atas bunganya"
Soni kemudian menggenggam tanganku dan mengajakku berjalan. Ntah kenapa smua jd tmpak lebih indah....
Takdir memang slalu pnuh misteri. Dia hnya berputar2 di skeliling kita, walau kita sndiri tak pernah menyadarinya. Aku tdk tau apakah hubungan kami ini akan terus berlanjut atau tdk. Krna mgkin kami tdk akan brtemu dlm waktu yg lama. Dia akan lanjut kuliah di Medan dan aku tetap di Kisaran.
Tp, hnya 1 harap ku.
Edelweiss....semoga cinta kami abadi.
(TAMAT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar