Bismillahirrahmanirrahim

Bismillahirrahmanirrahim

Rabu, 28 September 2011

Jodoh Gak Kemana (cerpen)

Wina baru putus sama Iam 2 bulan yang lalu. Tak ada air mata atau kesedihan yang meledak dihati Wina saat Iam mendeklarasikan "putus; pada Wina.. Bahagia!? Ntah! Mungkin Ya!

Akhirnya dia bisa bebas dari kekangan Iam, si egois. Dengan bahagia Wina buat status di fb nya -Wina Permata Hati-

"since you've been gone...I can breath for the first time..thanks to you now I get..I get what I want.." (ngutip lagunya Kelly Clarkson)

komen2 bertaburan...termasuk komen Sapta Agus Permana.
Teman dunia maya Wina yang belum pernah ketemuan, padahal masi satu kota. Hhahay... Sapta lumayan dekat dengan Wina di fb atau di hape...cuma kenal foto ma suara doank..toh mereka cuma merasa nyambung dan saling ngeles atau becanda kalo lg komen2an atau sms'an.
Ntah knapa Wina seperti pernah mengenal Sapta sebelumnya...tapi ntah dimana. Ada kedekatan emosional antara dirinya dgn Sapta. Kbetulan, Sapta ini tmn sekelas temannya Wina di slh 1 universitas..
Ntah bagaimana mereka saling terhubung...ntahlah mgkin takdirnya..

***

"ya alloh...jngan biarkan wajahnya menggenang difikiran ku...namun bila dia yg Engkau cipta utk ku, jagalah ia utk q"
baru saja. suka. komentar.

Wina langsung mengomentari stat Sapta.
"uh..uh...yg lagi jatuh cinta ntu...ngiri awag jang"

tak lama, muncul komen blsn dr sapta.

"weleh weleh...yg baru patah hati pula yg ngomen...hahah...sabar buk nti juga bakal jatuh cinta lagi"

Wina balik bls, "hmm...ora iso...mls q jth cinta pa lg pacaran. Q pengen cari suami yg bisa dijadikan pacar, bukan pcar yg blm tentu jd suami"

"itu bagus...
Moga tercapai..."

"amiin"

Wina cemburu, Sapta jatuh cinta? Ya mgkin benar. Wina ngarep bgt kalo Sapta jatuh cinta ama dia (maksa bgt nyooo.hahah)
tpi, ya sudahlah...tahan di dada. Lagi pula, siapa Sapta..bertemu pun tak pernah..
Hah lupakanlah.

***

Setahun kemudian....

Akhirnya Wina bisa memegang ijazah S1 setelah menempuh pendidikan di fkip sastra bhs inggris. Hari ini dia di wisuda. Di lain tempat Sapta juga sedang mempersiapkan acara wisudanya utk esok.. Dia telah lulus di S1 jurusan Akuntansi.

Walau sudah setahun, mereka masih komen2an atau sms'an...dan sapta masih dengan puisi2 cinta yg sering ia buat di notes fb nya...

Sementara Wina, masih menutup hati..walau dia sekarang sudah bekerja sbgai pegawai tetap di slh sti instansi pemerintahan di kotanya...

Suatu sore ditaman kota...didekat stadion (hahah...stadion mutiara x yah)...Wina selepas kerja iseng duduk ditaman melepas penat...duduk ia di bangku dibawah pohon. Kemudian, dia mulai mengedarkan pandangannya..banyak anak2 yg bermain2 di situ bersama orgtua mereka.bnyak juga muda mudi yg bercengkrama...
Hmm....andai saja ada yg bisa q ajak bicara saat ini...batin Wina.
Wina merogoh tasnya dan mengambil buku dan pena...ntah napa dia ingin menulis puisi...

"sesaat ku termenung menjelajahi hati mu yang sulit.
Tak bisa terbaca
cintamu begitu misterius membawa ku terus mengikut ke dalam arus ksempurnaan hati mu.
Kau jauh nmun begitu dekat dalam namaku...
Walau sesaat aku cemburu karena bukan aku yang kau sebut dalam tulisan2 mu"

lalu Wina membuka hp dan fb'an...

Eh si Sapta baru buat status, gumam Wina.

"sejenak melepas lelah di taman kota, melihat anak2 kecil bermain ayunan. Jadi pengen naik ayunan juga..hahah."

buru2 wina ngomen..
"taman kota mana, blo"

"yg dekat stadion, nek. Napa nek??"

"aku juga lg di taman kota. U pake baju apa?" tiba2 tangan Wina bergetar...kenapa ya, batin Wina.

" kemeja warna item n celan warna coklat susu."

"ya elaaa....yang duduk sendirian di sebelah aku dari tadi tu kau???"

Sapta kaget membaca komenan Wina. Jantungnya semakin tak terkendali. Perlahan dia menoleh ke samping kanannya. Ada! Gadis yg 2 tahun bersarang di hatinya itu juga sedang duduk tersenyum di bangku yang terpisah darinya. Ya, wina menatap Sapta. Dan sebaliknya...

Refleks, Sapta mendatangi Wina.
" benar2 pertemuan yang tak terduga" ujarnya.
"hahah..duduk dulu."
Sapta duduk disebelah Wina..jantung Sapta makin deg2an..
Semakin didekati Wina semakin cantik.
" Astaghfirullah.."batin Sapta.

Mereka berbincang2. Suasananya ternyata lebih kaku drpd di fb atau hp.
Wina bahagia, karena laki2 yg membuat dia penasarn kini duduk disampingnya dan berbincang dengannya...toh orgnya juga manis...dan sederhana..

Senja semakin menua, Wina pamit pulang duluan. Tp...
"hmm, win... Bole tau gk alamt rmh kamu dmana?"
"ayok la sx'an, ikuti aku...kalo ada waktu kpn2 mampir jg bole...tp cm sabtu minggu,selebihnya aq kerja, Sapta."
"ya gk papa"

akhirnya mereka pulang berdua dgn speda motor masing2...

***

Minggu pagi...yang cerah....
Wina lagi jemurin pakaian saat 2 speda motor memasuki halaman rumahnya...2 org terlihat asing baginya tpi yg satu lagi...itu...
Itukan sapta???batin wina.
Ibunya yang telah menjanda selama 21 tahun itu terlihat berbincang dengan tamu yg sepertinya asing bagi nya.
Wina cepat2 masuk ke dalam dan membuatkan minuman utk tamu tsb.

"...tergantung keputusan wina , pak..." hanya ujung pembicaraan itu yg didengar wina saat datang menghidangkan minuman.

"win, duduk dlu...mereka ingin berbincang denganmu"kata ibunya.

Dengan wajah bingung wina nurut. Dan matanya tanpa lepas menatap Sapta yang tertunduk.
"Nak wina, kami datang kemari untuk mengkhitbahmu. Nak Sapta yang eminta kami utk mewakilkannya..." kata ayah nya Sapta.
Wina terdiam dan berusaha mencerna perkataan itu. Mengkhitbahnya???
Maksudnya, Sapta melamar Wina???
"lalu bagaimana, nak?" tnya ibunya..
"mak, bukankah sebaiknya kita panggil bg rizki dlu...dia kan wali wina.."

dengan sigap, wina pamit utk menelpon abgnya yg tdk jauh dari rumahnya. Dan tak lama, keluarga abg wina dtg dan ikut menyaksikan acara pinangan itu.
Alhamdulillah, ada kelegaan di hati Sapta saat Wina menerima pinangannya walau sebenarnya Wina masih merasa kalo ini cuma mimpi.

Barulah, seminggu kemudian..sore hari...setelah acara akad nikah, Wina meneteskan air mata dalam senyum bahagianya...
Dia menjadi istri Sapta Agus Permana, laki2 yg menjadi temannya selama 2 tahun itu yg akan mendampingi hidupnya...dan yang akan ia layani. Barulah wina sadar bahwa puisi2 itu utknya...
Takdir memang begitu indah bila bersabar menjalaninya..

***

usai isya'..sepasang pengantin baru ini masuk ke kamar.
Wajah mereka merah padam menahan malu...
"wah, akhirnya aq bisa mendapatkan suami yang bisa dijadikan pacar. Hmm ternyata doaku terkabul.." sindir wina sambil menyingkap gorden jendela dan pura2 melihat keluar.
Tiba2 Sapta mendekapnya dari belakang.
"ih..apaan sih ah" wina menepis tangan suaminya.
"ih masa gk bole, kan udah halal..."goda Sapta.
"iya sih tapi...belum terbiasa."
"nantikan juga jadi biasa sih, sayang..."

Pipi Wina semakin merona di panggil 'sayang'..rasanya lucu...

"aku masih belum percaya bahwa akhirnya kamu lah yang akan mendampingi ku.."kata Wina.
"aku juga, ternyata penantian ku gk sia2" sambut Sapta.
"oh iya!"kata wina.
"ada apa?"
"kita belum membuat panggilan mesra utk qt."
"hmm..
Abg pgl kamu adek aja ya cinta. Kamu panggil abg..."
" yauda deh.."
wina kembali menyibak gorden dan memandan langit cerah malam itu.
Sapta kembali memeluknya...

"terimakasih ya allah atas rahmat dan karunia yang Engkau berikan kepada kami hari ini...akhirnya Engkau satukan hati kami dalam muara pernikahan...jadikanlah keluarga kami menjadi keluarga sakinah mawadah dan rahmah..."

begitulah doa sepasang kekasih ini dalam sujud panjang indah malam itu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar